----------------------------------------------------------------------------------
Pope Wolly adalah seorang gadis kecil dari keluarga biasa.Rambutnya ikal dan hitam legam.Matanya coklat keemasan dan bercahaya.Kulitnya seputih porselen.
Pope yang berumur 6 tahun.Ibunya adalah seorang juru masak dirumah besar milik keluarga kaya raya di kota itu,King.Salah satu anak perempuan keluarga King adalah teman sekelas Pope.
Pada suatu hari yang hangat,Pope diajak ibunya untuk membantu bekerja di dapur keluarga King.Pope senang bukan main,karena ini adalah kali pertamanya menginjakan kaki dirumah keluarga King yang super mewah.
Dia memperhatikan ibunya bulak-balik menyiapkan sarapan pagi untuk majikannya.
"Apa yang bisa aku lakukan mom ?",tanyanya karena kelewat bosan hanya berdiam diri disudut dapur.
"Kau benar-benar ingin membantu ya ? baikalh.bagaimana kalau kau antarkan makanan-makanan ini ke meja makan.Jangan buat keluarga King menunggu.ayo cepat !".
Maka dengan gerakan lincah,Pope membawa piring-piring mewah berisi makanan lezat buatan ibunya ke meja makan.Lalu tanpa sengaja dia bertemu dengan Happy King,teman sekelasnya,anak bungsu keluarga King.
Happy dengan seenaknya mengejek Pope dan mengata-ngatainya.Happy senang atas perbedaan status mereka,antara anak majikan dan anak pembantu.
Maka Pope berlarilah ke dapur dan menangis sejadi-jadinya.
Melihat anaknya menangis,sang ibu-pun bertanya.
"Ada apa Pope ?".
"Aku tidak ingin jadi anak pembantu.aku ingin jadi anak majikan.aku ingin seperti Happy".
Mendengar keluhan sang anak,ibunya terdiam,dan menyunggingkan senyum kecil.Tanpa ba bi bu,dia memasakan makanan untuk Pope,berharap dia merasa lebih baik.
"Ini",kata sang ibu sambil menyodorkan sepiring kue coklat yang tidak menarik.
"Kenapa makananku tidak sebagus punya Happy.Makananku tidak terlihat enak seperti punya mereka.Kenapa mom curang ? mom lebih sayang majikan mom daripada aku ?",tanya Pope bergetar dengan matanya yang berkaca-kaca.Ini bukan kali pertama Pope berkomentar seperti ini.Sudah beribu-ribu kali dia menuduh sang iku pilih kasih.Bahwa dia tidak ada apa-apanya dibancing anak majikannya.
"Mari,akan aku tunjukan betapa berbedanya masakan yang kuibuat untukmu dan kubuat untuk mereka".
Maka Pope dan ibunyapun memasak bersama.Pertama mereka membuat makanan penutup berupa puding untuk sang majikan.Puding yang dari penampilan luarnya saja sedah lezat.Diberi saus vanilla diatasnya.Hiasan strawberry hanya akan menambah kemanisan kue itu.
Sang ibu mengajarkan Pope cara membuatnya selangkah-demi langkah.
Selanjutnya Pope dan ibunya membuat kue coklat untuk dimakan Pope dan ayahnya dirumah.Pope mendengarkan dan mencoba sendiri membuat kue coklat sesuai petunjuk ibunya.
Disaat Pope mengaduk adonan,sang ibu berkata :
"Tambahkan cinta disetiap adukannya".
Mendengar itu Pope bingung.Apa ada bahan makanan yang namanya cinta ? maka diapun bertanyalah.
"Dimana mom menyimpan cinta ?".
Sang ibu tersenyum,"Disini",katanya sambil menyentuk dada Pope dengan telunjuknya.
"Cinta selalu tersimpan dihatimu.Cinta adalah bahan yang paling penting.Komposisi cinta adalah keikhlasan,kasih sayang,bahagia,kebanggaa,dan segala perasaan baik terhadap orang yang kau cintai".
Pope tersenyum.Dan diapun mengerti kenapa masakan buatan ibunya selalu terasa lezat.Karena dia tidak lupa untuk menaburkan cinta disetiap masakannya.Dan diapun tau perbedaan makanan untuk majikan sang ibu dan untuknya.Cinta yang sang ibu berikan tidak sama.Cintanya untuk Pope lebih besar dari apapun di dunia ini.Oleh sebabnya,walaupun penampilan luar kue itu tidak sebagus puding sang majikan,Pope tau mana yang lebih lezat.
"Dan cinta tidak bisa diukur dari penampilan luarnya.Cinta dilihat bagimana didalamnya.Cinta itu kasat mata.Tapi kau bisa merasakannya",tambah sang ibu sambil membelai rambut Pope.
Pope tersenyum sambil terus mengaduk adonannya,lalu berkata.
"Thxs for your delicious love momy.i love you".
:)
No comments:
Post a Comment