Friday, December 18, 2009

Kisah Lama

When I was child,my mom told me story about planet,often…

Even my age too young to understand about love,she still told me.Dan sekarang gw tau.Dia ga bermaksud untuk membuat gw mngerti tentang cinta pada saat itu,tapi harapan agar cerita itu bisa menjadi penuntun di masa sekarang.Dan memang benar,cerita itu akan selalu menjadi perbandingan dengan cerita gw sendiri.


Dia bercerita tentang planet asing diluar bumi.Ketika gw bertanya kenapa bumi tidak masuk dalam ceritanya,dia bilang sudah terlalu banyak cerita mengenai bumi,seakan-akan bumi adalah anak kesayangannya matahari.Bumi yang paling diutamakan.Dia bilang gw bakal menyesal kalau mendengar cerita bumi kalau sudah besar nanti.Katanya karangan tidak selalu sama dengan kenyataan.Dan satu lagi yang gw mengerti dari perkataannya : Masa ketika cerita itu dikarang dan didengarkan,dengan masa ketika cerita itu diingat dan dikenang berbeda.Dulu dan sekarang.Bagaimana jika ceritanya tentang bumi tidak sesuai dengan keadaan saat ini ? tidakah gw akan meminta konfirmasi lanjutan untuk ceritanya yang melenceng jauh ? sehingga membuat cerita itu tidak bisa dikenang lagi.Karena kita di bumi.Kita yang tau keadaan bumi dibanding keluarganya diluar sana.Ya—mereka hanya melihat bumi dari luarnya.Biru karena lautnya,hijau karena pohonnya,dengan keseimbangan dan kelebihannya yang tidak dimiliki planet lain,sehingga membuat decak keirian dari kakak dan adiknya.Tapi mereka tidak tau bagaimana keadaan bumi didalamnya.Bumi ketika gw mendengar cerita itu untuk pertamakali,masih segar dan sehat.Tapi tidak dengan bumi yang sekarang,bumi sedang sakit…

Maka dia menceritakan tentang Mars,Uranus,Pluto dan mungkin Saturnus…

Dan inilah kisah empat planet yang dia karang sendiri dan ceritakan untuk gw.Walaupun dulu cerita ini hanya sebagai pengantar tidur,sekarang cerita ini menjadi pengantar kehidupan.Bagaimana gw bisa berkaca dari cerita yang dikarang seorang ibu untuk anaknya.Padahal dia tidak tau apakah cerita ini akan sama dengan cerita anaknya.Memang ada perbedaan dengan kisah planet dan kisah gw.Tapi sebagai perbandingan aja,walaupun akhir cerita karangannya lebih indah,gw lebih suka akhir cerita dalam kisah gw.Walau menyakitkan,tapi gw tau,itulah yg gw inginkan…

Katanya Mars adalah planet yang manis dan baik.Dengan warna merahnya (my fav color).Mars agak mirip seperti bumi.Tapi entah kenapa yang dilirik selalu bumi.Mars memang tidak punya kelebihan yang ada pada diri bumi.Tapi Mars tidak peduli,dia tetap berada didekat bumi agar ketika bumi sudah tua dan sakit,manusia bisa tinggal di Mars dan menjalani dunia barunya.Dalam hati mars dia memang selalu menginginkan perhatian,tapi sebisa mungkin dia tidak menunjukannya.Jadi ketika orang lain tetap menetap di Bumi dan mengacuhkannya,Mars tetap berada didekat bumi.Itulah kelebihan dari Mars.Dia setia…

Ketika dia diacuhkan dan tidak dilirik,dia sedih dan menangis.Lalu dalam revolusinya mengelilingi matahari,dia berpapasan dengan Uranus.Planet biru yang hampa.Planet yang indah kelihatannya,tapi tidak ada apa-apa didalamnya.Hanya udara kosong.Dengan keindahan dan kebaikan hati Uranus,dia menghibur Mars.Mars tau sifatnya terlampau jauh dari Uranus.Segala tentang dirinya berbeda dengan segala tentang Uranus.Tapi Mars tidak peduli.Dia mencintainya.Uranus…

Sekilas Mars dan Uranus tampak cocok.Tidak cocok dalam arti penampilan mereka dan segala tektek bengek lainnya.Tapi sifat mereka.Merah dan Biru.Seperti Api dan Air.Ketika api sedang emosi dan melahap segala yang ada disekitarnya,satu yang bisa menenangkannya,air…

Mereka saling mengisi satu sama lain dalam beberapa dekade.

Uranus benar-benar sudah mengambil hati Mars yang semerah delima.Kalau kalian Tanya apa Uranus balik mencintai Mars ? jawabannya mungkin..YA…

Kenapa mungkin ? karena Uranus tidak bisa ditebak.Dia menelan segalanya untuknya sendiri.Dia tertutup.Kabut menutupinya.Membuat kita bingung menilainya.

Tapi ada satu sifat Uranus yang semua orang juga tau.Dia tidak setia..

Ketika planet lain selalu mengelilingi matahari,Uranus terkadang dengan seenaknya keluar lintasan demi kesenangan pribadi.

Dan Mars tau itu,Mars tau masalah kesetiannya dan Uranus berbanding terbalik.Tapi ada saat dimana Uranus bisa mencoba setia.Tetap berjalan dijalan yang benar.Mendampingi Mars dalam suka dan dukanya.Sehingga membuat Mars berspekulasi Uranus bersedia berubah untuk dirinya.Bahwa dirinya bisa merubah si planet nakal,Uranus…

Tapi tidak.Tentu saja pendapatnya salah.Mars terlalu banyak berkhayal.Itulah kebodohan Mars.

Uranus akhirnya kembali ketidak setiaannya.Meninggalkan Mars begitu saja dengan alasan yang tidak jelas.Melenceng jauh dari jalurnya.Dan di perjalanannya,dia bertemu Saturnus,planet cantik yang memiliki banyak satelit,yang hanya akan menambah kecantikannya.Maka Uranus mencampakan Mars begitu saja demi si cantik Saturnus.

Mars kecewa dan sakit hati.Lebih sakit dari orang-orang yang tidak meliriknya.Dari orang-orang yang lebih memilih Bumi ketimbang dirinya.

Sakitnya tidak akan sama ketika kau sakit karena ditinggal orang yang sangat kau cintai.Dan orang tercinta itu pergi ke sisi lain,bukan kau.Sisi yang lebih disukainya,karena menarik perhatiannya,dan bisa memberikan apa yang Uranus mau.Memberikan apa yang tidak bisa Mars berikan.

Hanya untuk menghibur dirinya,Mars menganggap Uranus hanya tertarik pada kecantikan Saturnus sesaat.Tapi ketika Mars memberikan dan mengikat Saturnus dengan cincin cantik yang melingkari dirinya,Mars kembali terpukul.Lebih terpukul dan tersayat dari sebelumnya.Karena Uranus lebih mengistimewakan Saturnus disbanding Mars.Padahal Mars juga mau diberi tanda cinta berupa cincin seindah Saturnus.Ya,Uranus meninggalkan Mars untuk Saturnus,selamanya…tidak akan pernah berpaling dan kembali ke sisi Mars.Tidak bakal mungkin.

Mars menangis,lagi..Lalu seperti Déjà vu,dia bertemu Pluto.Planet kecil yang letaknya jauh dan tidak terlihat Mars.Pluto menghibur Mars.Bersedia menjadi teman curhat untuk Mars.Awalnya karena Mars masih teramat sangat mencintai Uranus,dia sedikit mengabaikan Pluto.Sifat Mars yang tadinya baik hati,berubah jadi agak jahat dengan merespon Pluto seadanya.

Mars selalu cerita pada Pluto memang.Tapi ceritanya semua tentang Uranus.Dia menjelekan Uranus dan mengejeknya segala macam,tapi pada akhirnya Mars kembali menceritakan betapa nyamannya setiap kali dia berada didekat Uranus.Betapa Uranus membuatnya sakit jantung setiap melihaknya.Bagaimana Uranus membuatnya seakan terbang ketika mereka masih jadi sepasang kekasih.

Pluto tidak menyerah,persis seperti Mars.Dia tidak menyerah untuk apapun yang dicintainya.Dan dia mencintai Mars.Maka menyerah adalah pantangan bagi Pluto.

Hingga akhirnya Mars luluh begitu saja.Pluti berhasil meyakinkan dia tidak sama seperti Uranus.Dan ketika mereka pacaran,Mars sedikit takut ada yang akan mengubah Pluto seperti Uranus.Tapi semua itu tidak terjadi.Pluto menepati janjinya.Dia selalu ada disamping Mars.Menjaga dan mencintainya.

Lalu suatu saat Mars bertanya pada Pluto : "Berapa lama lagi kau akan mencintaiku ?".

Pertanyaan ini tentu mengagetkan Pluto.Tapi akhirnya dia menjawab juga : "Selama yang aku bisa.Selama yang aku mampu.Selama aku belum dihapus dari anggota tata suryaa.Selama yang kau inginkan…kalau kau,bisakah kau mencintaiku selamanya ?

"Aku ?",kata Mars."Aku bisa mencintaimu selamanya.Kau jangan mengkhawatirkan aku.Selama kau bisa,aku lebih bisa.Aku handal dalam kesetiaan.Aku bisa dan aku mau…Tapi katakana padaku kalau kau sudah bosan dan berencana meninggalkanku".

"Kenapa ?",Tanya Pluto heran.

"Agar aku bisa siap-siap.Agar aku tidak terlalu kaget ketika itu terjadi.Agar kau tidak pernah melakukan tindakan yang namanya mencampakan seseorang yang mencintaimu".

"Aku janji".Jawab Pluto yakin.

"Maksudnya kau berjanji untuk memberi signal ketika kau akan meninggalkanku ?".

"Maksudnya aku janji akan mencintaimu selamanya".

Dan sejak saat itu mereka hidup bahagia.Saling berdampingan dan mencintai.Yang walaupun kita tidak bisa melihat mereka dari Bumi,tapi mereka berpijar dan bersinar terang diluar sana.Mata mereka bercahaya.Dan cinta yang akan selalu terjalin selamanya :)


No comments:

Post a Comment